9 Tips Sederhana meningkatkan karir (IT/Telekomunikasi)



Dalam bukunya "The world is flat", Tom Freedman mengungkapkan suatu intisari bahwa karena begitu rupa teknologi yang ada dan berkembang saat ini, terutamanya internet, maka dunia ini sudah seperti "rumah besar" yang datar. 
Maksudnya kita sekarang seperti hidup "bertetangga" dengan orang-orang dari seluruh dunia dimanapun dan kapanpun kita bisa "bekerja", "membaca berita", "conference call", "troubleshooting", "berkomunikasi" 
dan lain-lain pekerjaan dari rumah, kafe, restoran, aiport dan sebagainya.
Living beyond boundaries…
Salah satu bisnis yang baru berkembang dalam sepuluh tahun ini ialah outsourcing atau juga freelance consultant. 
Banyak sekali definisi outsourcing ini. Tapi salah satu yang umum ialah mempekerjakan atau merekrut karyawan/resources yang diperlukan dengan sistem kontrak. Kontrak maksudnya tidak permanen. Jadi sewaktu-waktu proyek selesai atau atasan tidak memerlukan lagi tenaga kita maka selesailah sudah tugas kita sebagai karyawan. 
Banyak yang menyebutnya kontraktor atau bahkan tentara bayaran...:-) Dan realita oustourcing itu terjadi dimana-mana dibelahan dunia manapun dan di segala bidang. IT, Telekomunikasi, Oil & Gas, Customer Service, Sales, dll.
Tanpa kita bisa pungkiri dan setuju atau tidak dengan sistem outsourcing tersebut. Karena itu bisnis recruitment untuk mencari para kontraktor/"tentara bayaran" juga berkembang. Akhirnya banyak bermunculan recruiter-recruiter dan agen-agen pekerjaan baru. Ada orang yang memang memiliki latar belakang dan pengalaman sebelumnya di bidang IT & Telekomunikasi, jadi sedikit banyak tahu seperti apa tipe dan kualifikasi karyawan/resources yang mereka cari. Tapi kebanyakan juga adalah orang yang baru lulus dari S1 dan S2 dengan motif mencari fee yang lumayan dari pekerjaan ini.
Bahkan orang-orang HR yang permanen di suatu perusahaan, kebanyakan dari latar belakang psikologi atau jurusan sosial lain, yang seringnya tidak memahami bagaimana seorang Engineer (technical person) dalam bidang apapun berpikir dan melakukan pekerjaannya. 
Berikut beberapa tips dan strategi untuk menyiasati dalam mencari kesempatan yang lebih baik, 
terutama untuk yg pengen jadi "professional army"...

1. Tentukan tujuan...(goal/objective)

Yup, ini tip klasik untuk memulai suatu pekerjaan atau meraih cita-cita, apapun itu. Karena itu penting untuk menentukan arah kita kemana setelah ini. 
What's next kata orang bule.
Contoh kasus:
  • Kalo sekarang kita sebagai junior network engineer di suatu perusahaan, biasanya kita pengen meningkat jadi Senior Network Enginee seandainya kita diterima bekerja di tempat laen. 
  • Kita adalah seorang RF Engineer di suatu project dan karena udah capek kerja lapangan maka kita pengen pindah jadi IT/VAS Engineer. Atau sebaliknya.
  • Kita sekarang bekerja di pelosok daerah di Indonesia dan kita ingin pindah ke Jakarta atau kota besar laen untuk dekat dengan keluarga. 
  • Kita sudah keliling Indonesia dan sekarang saatnya kita pengen melanglang buana ke luar negeri.
  • Kita sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia teknikal, trobleshooting dari 1 problem ke problem yang laen. 
  • Bikin script, pasang trace atau snoop, dsb. Dan kita bosen dan pengen mencoba di sisi manajerial, punya "anak buah", manage orang, presentasi di depan customer, dlsb.
  • Kita pengen jadi specialist di satu alat/product sampai betul-betul expert tahu luar dalam alat tersebut, mulai dari A-Z bahkan akhirnya bisa ikut mendesain alat/produk tersebut.
  • Kita pengen punya uang yang buanyaakkk untuk pensiun dini atau untuk bisa menyekolahkan anak-anak sampai setinggi-tingginya atau untuk beramal ibadah bersama seluruh keluarga.
  • Dan masih banyak contoh-contoh kasus yang laen yang kita sendiri pemiliknya dan yang menentukan tujuan/terminal selanjutnya...:-)


2. Persiapkan lebih dari satu CV
Sesuai dengan tujuan di atas, kita sebaiknya mempersiapkan CV/Resume lebih dari 1. Minimal 2 buah atau maksimal terserah kita.
Seperti tentara mai perang atau backpaker mo naek gunung, harus banyak yang dipersiapkan dan dibawa.
Pasukan khusus minimal punya pisau komando dan FN57 ato Beretta, Backpaker minimal harus bawa fleece jacket dan kompas/GPS.
Contoh kasus:
  • CV pertama kita sebagai Junior Engineer. Dan buat CV kedua yang menekankan tugas-tugas Senior Engineer yang telah dan pernah diselesaikan. Di CV kedua tsb, highlight hal-hal, skill dan pengalaman yang menunjukkan bahwa kita mampu dan bisa menyelesaikan pekerjaan Senior Engineer, seperti misalnya troubleshooting problem A yg seharusnya dikerjakan oleh level 2/3, atau berdiskusi/meeting dengan customer
  • untuk klarifikasi suatu problem, atau menganalisa suatu problem dan memberikan solusinya kemudian mendokumentasikan problem tersebut.
  • -CV pertama sebagai RF Engineer. Dan buat CV kedua dan ketiga untuk posisi IT dan VAS Engineer. 
  • Untuk CV yang kedua dan ketiga, tekankan pada kemampuan yang berkaitan di bidang IT/VAS. Misalnya untuk IT Networking, kita pernah dan mampu melakukan troubleshooting soal networking, database, operating system, instalasi sotware/aplikasi dll. Kita pernah diajak diskusi dalam suatu project soal VAS dan integrasi di area/domain-mu (misalnya MSC atau Core Network) dengan VAS node/element. Jadi akhirnya kita paham dan tahu prinsip kerja VAS element tersebut.
  • CV kita yang pertama dalam bidang teknikal. Kemudian buat CV kedua bahwa kita juga harus memanage/supervise orang dan berinteraksi dengan berbagai orang atau departemen, karena kita terlibat dalam suatu proyek yang kompleks. 
  • Kita juga harus berkoordinasi dengan tim lain dari vendor lain untuk urusan integrasi, testing, commisioning, dll. 
  • Sampaikan bahwa kita pernah memimpin meeting/diskusi, bahwa kita pernah menyelesaikan suatu masalah bersama-sama dalam 1 tim dan kitalah leadernya, bahwa kita pernah menerangkan (baca: presentasi) ke customer suatu proses sampai akhirnya mereka mengerti, bahwa kita pernah menasehati dan mengajari teman sekerja-mu tentang suatu solusi. 
  • Tidak ada masalah meskipun semua yang pernah kita lakukan itu dalam scope kerja yang kecil atau dalam hirarki yang paling bawah, karena pada intinya kita semua pernah jadi "pemimpin" dan manager.
  • Kita punya 1 CV focus di suatu alat/produk/sistem, misalnya Windows dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Windows, kemudian kita juga dituntut
  • punya CV yang laen untuk spesialis Linux/UNIX. Ini karena Anda ingin benar-benar fokus dengan Linux/UNIX dan tetek-bengeknya.
  • Kita punya 1 CV dalam bahasa Indonesia untuk lowongan lokal perusahaan Indonesia dan kita harus punya CV dalam bahasa Inggris, walaupun kita tidak begitu fasih, setidaknya menunjukkan bahwa kita tahu dan mengerti bahasa Inggris.
  • Dan masih banyak contoh kasus yang laen untuk memodifikasi atau customize CV. 
  • Syaratnya cuma 1, jujur…


3. Perkuat kemampuan dan kelebihan kita di masing-masing CV tersebut
Tunjukkan kemampuan dan kelebihan-mu secara spesifik, detil dan jelas. Kalo bisa kaitkan dengan angka atau jumlah. Ini termasuk pencapaian dan prestasi ketika menyelesaikan tugas-tugas kita. 
Portofolio dan daftar hasil-hasil pekerjaan kita. Jika ada, bisa di-link-kan dengan website-mu. 
Penghargaan yang kita terima. Kuncinya, bermainlah dengan kata-kata dan jangan berbohong.
Contoh kasus:
  • Ikut berpartisipasi sebagai Engineer dalam swap project.
  • Berhasil sebagai team lead dalam project migrasi 5 cluster dari sistem A ke sistem B.
  • Terlibat dalam swap project 1000 BTS di seluruh Indonesia.
  • Penghargaan sebagai Employee of the Month dari Perusahaan X.
  • Menyelesaikan migrasi database A ke database B dalam waktu 6 jam.
  • Create website untuk customer perusahaan Z.
  • Dipercaya sebagai Assistant Manager atau Leader untuk membawahi 10 Engineers.
  • Ditunjuk sebagai Acting Manager ketika Manager yang bersangkutan berhalangan.
  • Sukses memimpin meeting dengan perwakilan customer seluruh Jawa-Bali sebelum implementasi project.
  • Menyelesaikan major problem: network down sesuai dengan SLA selama kurang dari 1 jam.
  • Mencapai KPI yang ditentukan dalam 3 bulan.
  • Dan banyak lagi...


4. Tunjukkan kata-kata kunci dengan posisi atau pekerjaan yang kita lamar
Masukkan kata-kata kunci di suatu bidang pekerjaan atau kata-kata yang mempunyai penekanan dalam pekerjaan tersebut ke CV kita. Juga training, workshop atau seminar yang kita ikuti. Meskipun itu internal.
Kuncinya, bermainlah dengan kata-kata dan jangan berbohong.
Contoh kasus:
  • Kita ingin menunjukkan bahwa kita seorang VAS Engineer yang berpengalaman dan handal, maka kata-kata kunci berikut, "RBT, SMSC, MMSC, IVR, VP, IMS", dll. bisa bermanfaat.
  • Kita ingin menunjukkan bahwa kita bisa jadi seorang Pre-Sales Consultant, ini kata kuncinya, "sukses dalam berpresentasi, mampu meyakinkan customer, paham konsep IT/Telekomunikasi", dll.
  • Kita ingin jadi IT Manager, ini kata kuncinya, "Operating System (OS), Database (DB), Programming (PHP, Java, Ruby), Leadership, punya beberapa anak buah, memimpin tim", dll.
  • Kita ingin jadi Core Expert, ini kata kuncinya, "MSC, SGSN, GGSN, Sigtran, SS7", dll.
  • Mengikuti training atau workshop pengenalan Billing System di perusahaan A.
  • Sebagai Trainer (internal) "IP Address, Cisco, Optimization, 2G/3G, Troubleshooting, Problem Solving" di perusahaan B.
  • Dan laen-laen contoh kasus.


5. Kirim email dan publish/posting CV tersebut di online job search dan website perusahaan secara periodik. 
  • Sesusai dengan tujuan, kirim dan pasang CV tersebut di website pencarian kerja online, website agent, website recruiter dan website perusahaan-perusahaan yang Anda tuju. 
  • Lakukan itu secara periodik, minimal 3 bulan sekali setelah mengupdate CV kita yang terbaru dan paling relevan. 
  • Meskipun kita tahu di perusahaan tersebut atau agen itu tidak lagi membutuhkan seorang IT/VAS/RF/Network Engineer,tapi tidak salah kita tetap kirimkan CV, karena sewaktu-waktu mereka perlu posisi yang sesuai dengan pengalaman, skill dan kata-kata kunci dalam CV-mu maka kita pasti dihubungi. 
  • Dan yang perlu diingat, jangan bayangkan bahwa antara masing-masing recruiter di 1 perusahaan/agen (misalnya *@tanint.com or *@pentaconsulting.com) mereka saling berhubungan. Kebanyakannya tidak ! Mereka bekerja sendiri-sendiri sesuai area dan customer mereka masing-masing dan sama-sama berlomba-lomba mencari fee sebanyak-banyaknya...:-) Jadi tidak ada yang salah kalo kita kirim masing-masing agen tersebut CV/Resume.
  • Intinya, anggap aja bahwa orang-orang atau perusahaan tersebut tidak(=belum) tahu siapa kita dan apa pekerjaan/bidang yang sedang kita tekuni.Tentunya cuma kita yang mau dan bisa mempromosikan diri kita sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya...

Contoh kasus:
- dll

6. Persiapkan diri kita untuk "killer" interview
  • Setelah semua CV/Resume terkirim, persiapkan diri kita untuk interview kapanpun dengan siapapun. Dulu waktu baru selesai TA dan mo lulus, saya sering ngobrol2 dan diskusi dengan kawan-kawan soal mencari pekerjaan.Mereka dan terutama senior-senior saya sering bilang bahwa mencari dan dapat kerja itu nasib2an. Entah yang dimaksud nasib beneran atau emang nasib-nasiban...hehe Kata mereka tidak peduli IP 4.0, atau dapet beasiswa ini-itu waktu kuliah, atau anak dosen/rektor, atau bahkan kuliah hampir DO, dsb. Pekerjaan kadang tidak "melihat" semua hal itu. 
  • Ada yang sekali ikut seleksi langsung tembus.Ada yang berkali-kali ikut tes, gak lolos psikotes, ada yang gagal HR interview, ada yang gagal ketika user interview,atau yang fail ketika medical test dan masih banyak lagi cerita-cerita unik seleksi/interview pekerjaan.
  • Saya menyimpulkan bahwa sebenarnya "nasib" itu bisa kita "cari" atau kita "tentukan".Menurut saya, ini menurut saya lho berdasarkan perjalanan hidup saya sampai saat ini, bahwa "nasib" itu sebenarnya adalah pertemuan antara kesempatan atau peluang dengan kesiapan diri kita sendiri.
  • Maksudnya bagaimana, misalnya kita sebagai seorang Engineer, diwaktu senggang kita manfaatkan untuk belajar2 ngeblog,bikin website, dll yang berkaitan. Suatu ketika kita pulang kampung dan duduk sebelahan dengan seorang owner sebuah perusahaan. Ketika cerita-cerita akhirnya bertemulah kita dengan satu tema kalo owner itu sedang perlu seseorang untuk mendesain website perusahaannya. Dan kemudian kita disodori kesempatan itu. Tanpa kita sadari pengorbanan dan kegemaran kita belajar website membawa kita dipilih oleh owner itu. Itulah "nasib"...hehe
  • Ato contoh laen yang lebih aktual, karena kita ingin jadi Senior IT Network Engineer dari sebelumnya seorang RF Engineer, maka belajarlah kita segala sesuatu tentang Networking, IP Address, Subnetting, Switching, Routing dsb.
  • Ketika saatnya tiba dan ada perusahaan/orang yang membutuhkan setidaknya kita udah siap dan lancar berbicara soal Networking area.

Contoh kasus:
  • Pelajari hal-hal yang kita ingin kuasai secara bertahap dan serius. Hardwork & smartwork.
  • Pelajari kata-kata kunci yang telah kita tuliskan di CV/Resume di atas.
  • Banyak sumber buat belajar: otodidak, Bos/Senior, teman2, internet/google, dll.
  • Bayangkan apa solusi dan nasehat kita untuk perusahaan yg dilamar ketika menyelesaikan suatu masalah di posisi yang kita lamar tersebut.
  • Buat summary beberapa paragraf dari CV kita, siapa kita, apa yang kita kerjakan sekarang dan sebelumnya, pencapaian & prestasi kita, kemampuan dan skill kita, dll. Singkat, padat dan jelas.Pahami halaman summary tersebut.
  • Latihlah interview baik dengan diri sendiri atau dengan orang laen, di depan cermin, di kamar mandi dll.
  • Siapkan jawaban2 dari pertanyaan yang sering kita dengar.
  • Belajar...berlatih...belajar...berlatih...


7. Manfaatkan "ketidaktahuan" dan "kekurangpahaman" recruiter atau agen2 outsourcing tersebut.
  • Seperti yang sudah saya singgung di atas, hampir sebagian besar recruiter/interviewer awal (HR, agent, dsb.) tidak mengetahui dan memahami secara jelas posisi dan tanggung jawab (job description) pekerjaan itu. Disinilah kesempatan kita untuk meyakinkan mereka bahwa kita lah orang yang benar sesuai dengan posisi tersebut. Kalo ini berhasil, "pekerjaan impian" kita sudah ada di sebelah tangan...:-)
  • Kuncinya, bermainlah dengan kata-kata dan jangan berbohong.
Contoh kasus:
  • Yakinkan bahwa kita orang yang tepat dan sesuai.
  • Yakinkan mereka bahwa kita bisa melakukan "semua" pekerjaan tsb nantinya ato "can do attitude" bahasa kerennya.
  • (ingat negosiasi utama kita sebenarnya adalah dg user atau Bos kita nanti, bukan dg recruiter/HR/agent).
  • Yakinkan bahwa kita orang yang fleksibel.
  • Yakinkan bahwa kita mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan semua orang.
  • Yakinkan bahwa kita punya kemampuan tinggi beradaptasi sehingga bisa langsung pakai.


8. Maintain your skills
Asah terus kemampuan dan pengalaman di bidang yang kita tekuni atau bidang yang ingin kita terjuni. Belajar...belajar...dan belajar...Latihan...latihan...latihan...:-) dg cara apapun. Katanya belajarlah sampai liang lahat dan belajar seumur hidup kita. Pisau yang tetap diasah akan terus tajam.
Contoh kasus:
  • Buka pikiran dengan hal-hal baru yang menarik dan menantang
  • Coba "tantang" diri kita sendiri dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
  • Gunakan waktu luang kita dengan produktif 
  • Perluas kenalan dan kolega kita (networking)
  • Ambil sesuatu yang baik dan positif dari siapapun juga
  • Diskusi dan sharing ilmu, kemampuan dan problem2 kita dengan yang laen (bisa keluarga, temen, dan siapapun yg kita percaya).


9. Banyak-banyak bersyukur, berdoa dan bersedekah.
Inti yang paling penting dan mendasar dari semua tips di atas...;-)


Dalam 9 tips yg dijelaskan diatas, banyak menyinggung persyaratan tehnis yg harus dipersiapkan untuk menghadapi perang. Persyaratan ini benar, saya berani bilang, bobot evaluasinya 80%. Sisanya 20% ? Inilah rahasianya recruiter expert. Pareto berlaku, namun justru terkadang 20% bisa mengalahkan 80%.

Recruiter beginer atau middle, banyak yg tdk paham urusan tehnis job, yes admitted. But expert recruiter, do understand business acumen. Tahu tehnis dan prepare tuk job sample test. So, candidate should well prepare.

Kembali bahas pareto 20%.
Banyak orang tdk paham, kenapa tdk lolos di interview HRD / psikotes, padahal secara tehnis ok?
Ada 3 hal yg disebut kompetensi yaitu:
1. Skill
Lebih banyak bicara tentang ketrampilan, kemampuan tehnis yg memang proven secara pengalaman pernah dan atau sering dilakukan dan bisa dibuktikan. (Sudah dijelaskan dlm 9 tips)

2. Knowledge
Keluasan pengetahuan yg dimiliki. Tidak harus pernah melakukan tapi tahu. Walaupun ahli dibidang IT, kalau mau naik karir atau jabatan, keluasan pengetahuan menjadi prasyarat penting.Walaupun itu bukan bidang pekerjaannya.
Contoh. Pengetahuan ttg manajemen organisasi. Pengetahuan mengenai budgeting, finance, human resource, dll. Kalau mau jadi manajer atau project manajer, dia harus jago bikin plan, termasuk budgeting dan alokasi resources. demikian pula pengetahuan mengenai trend market, competitor dll yg dpt mendukung suksesnya seorang incumbent tuk sukses di jabatannya. 

3. Attitude
Diterjemahkan sebagai sikap dlm arti luas. 
Can do attitude, yes absolutely correct.
Attitude ini, selain sikap, bisa diterjemahkan dalam bentuk soft skill. Kemampuan yang sulit dipelajari.
Misalnya. Kemampuan komunikasi, sampai seberapa tinggi persuasive nya....
Hubungan interpersonal,..sampai seberapa baik dlm menjalin hubungan dengan orang lain (kaitannya dgn team work) dan tingkat koordinasi.
Dan memang betul, sampai seberapa baik LEADERSHIPNYA. Walaupun posisi yang dituju tidak memiliki anak buah, tapi seberapa baik, dia punya SELF LEADERSHIP. Punya self drive yang baik, inisiator, independent and know what to do.
Secara kognisi, punya daya analisa yang baik, problem solving yang baik. Walaupun secara tehnis pas pasan, tapi punya potensi yangg besar di attitude dan bisa dikembangkan, 20% akan mengalahkan 80%.
Satu lagi yg penting, calon karyawan tersebut punya kesesuaian atau ROH terhadap pekerjaan tersebut. Biasanya ini tercermin pada mereka yg mencintai pekerjaan atau profesi ini, akan kelihatan ROH nya dibanding dgn mereka yg cari posisi sekedar cari duit. Posisi atau pekerjaan akan sukses bila dipegang oleh calon karyawan yg punya kecintaan terhadap pekerjaannya.

Dan yang terakhir, recruiter yang handal, adalah mereka yang mampu mem- mismatch antara future bos dgn kandidate. Artinya kesesuaian sifat dan budaya yang dimiliki.
Bila calon bos orangnya humble, atau employer / perusahaan yg punya budaya rendah hati, bahasa kerennya Servant Leadership, maka akan cenderung cari karyawan yg rendah hati juga. Bila calon karyawan pinter tapi high profile, pasti ngga bakalan masuk. Ada yg bilang "chemistry" nya ngga masuk. Jadi kayak cari jodoh ya.......
Contoh, Astra. Punya budaya KAIZEN. Ya calon karyawannya harus punya prinsip never stop learning until you die.

So, kesimpulannya, bila mau interview atau perang, selain tehnis yg dimiliki, bekali knowledge dan bekali attitude yg sesuai dgn calon bos atau perusahaan yg dituju.

sumber : gogulfindonesia@yahoogroups

0 komentar:

Posting Komentar